Mengelola keuangan menjadi salah satu aktivitas penting yang dinilai bisa memberikan pengaruh cukup besar dalam kehidupan. Dengan pengelolaan yang baik, maka berbagai kebutuhan hidup bisa terpenuhi dengan sempurna.
Ada berbagai cara yang harus dilakukan agar keuangan bisa tertata sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Memiliki penghasilan yang besar namun tidak bisa mengelola seluruh penghasilan tersebut dengan baik akan membuat penghasilan tidak tepat guna. Ada berbagai informasi dan tutorial pengelolaan keuangan sehingga Anda tidak akan kebingungan jika ingin merapikan keuangan Anda.
Diantara berbagai pos pengelolaan keuangan, pos tabungan menjadi pos yang tidak bisa diabaikan. Tabungan juga seringkali menjadi hal yang membuat beberapa kalangan gagal mengelola keuangan dengan baik.
Setiap pengeluaran harus dibayar berdasarkan tingkat urgensinya. Agar setiap pengeluaran bisa terpenuhi tanpa menghancurkan pola pengelolaan keuangan, tabungan menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan.
Dalam pengeloaan keuangan, ada beberapa jenis tabungan yang perlu diperhatikan diantaranya :
Dana Darurat
Jika Anda memperhatikan konten dari beberapa influencer yang membahas tentang finansial, dana darurat akan menjadi istilah yang cukup sering disebut. Seperti namanya, dana darurat merupakan jenis tabungan yang dibuat dengan tujuan untuk berjaga-jaga jika ada kondisi darurat di masa depan yang membutuhkan biaya.
Beberapa contoh kondisi darurat tersebut diantaranya sakit dadakan yang membutuhkan biaya pengobatan, kecelakaan, hingga saat menurunnya kondisi finansial akibat tidak dapat bekerja. Saat berada pada situasi ini, dana darurat bisa menjadi penyelamat.
Saat mengelola keuangan, sangat penting untuk menyisihkan sebagian penghasilan yang ada untuk disimpan hingga mencapai nilai dana darurat yang dibutuhkan. Nilai dana darurat sendiri biasanya dibuat 3 kali dari jumlah pengeluaran bulanan Anda. Dana darurat Anda dinilai telah sempurna dan siap disimpan jika telah memenuhi nilai tersebut.
Sinking Fund
Selain dana darurat, sinking fund menjadi tabungan yang juga harus diperhatikan saat Anda melakukan pengelolaan keuangan. Berbeda dengan dana darurat, sinking fund merupakan tabungan yang dibuat untuk memenuhi suatu kebutuhan yang telah diketahui nominal dari kebutuhan tersebut.
Sebagai contoh saat Anda menginginkan mobil baru seharga 250 juta, maka Anda bisa menabung untuk membeli mobil tersebut melalui metode sinking fund bukan dana darurat. Nominal penghasilan yang disimpan dalam sinking fund ditentukan berdasarkan sisa uang yang ada setelah seluruh pengeluaran dan kebutuhan terpenuhi.
Saat Anda mengelola keuangan, Anda harus menghitung berapa persen sisa uang yang ada setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan, membayar pengeluaran, mengisi dana darurat, mengisi tabungan, dan lain sebagainya. Sisa dari alokasi tersebut akan dimasukkan dalam sinking fund.
Namun bukan berarti Anda tidak memiliki target pencapaian dalam sinking fund. Anda bisa membuat rumus harian atau bulanan dengan membagi antara target nominal keinginan Anda dibagi target waktu pencapaian.
Sebagai contoh mobil baru seharga 250 juta ingin Anda miliki dalam waktu satu tahun, sehingga sinking fund yang harus Anda kumpulkan dalam satu bulan bisa dihitung dengan cara 250 juta dibagi 12 bulan yaitu kurang lebih 21 juta. Dengan hitungan ini Anda memiliki target untuk menyimpan sinking fund minimal 21 juta dalam satu bulan.
Itulah 2 jenis tabungan yang harus Anda miliki dalam rumus pengelolaan keuangan Anda. Dana darurat dan sinking fund merupakan jenis tabungan yang berbeda dengan tabungan biasa yang Anda kenal. Kedua jenis ini bisa menjadi tabungan khusus yang bermanfaat di masa depan.
Dengan menggunakan jenis tabungan khusus saat mengelola keuangan, kehidupan Anda di masa depan bisa direncanakan dengan lebih spesifik. Perencanaan kehidupan yang baik harus didampingi dengan pengeloaan keuangan yang baik agar memberikan hasil yang maksimal.