Ini Aturan Keuangan yang Harus Dipahami Jika Ingin Hidup Tenang

Tidak sedikit orang-orang yang stres karena uang. Kerja banting tulang tetapi penghasilan dipandang tidak seberapa. Karena uang yang berlimpah pula, orang-orang mendapat cobaan baru. Artinya hidup yang tenang tidak dinilai dari banyak atau sedikitnya uang. Mungkin kesulitannya adalah kondisi finansial kita yang sakit berkepanjangan. Untuk sehat, perlu resep yang pas dan tepat. Kemampuan mengelola uang, apalagi di masa kini, menjadi syarat penting untuk memperoleh hidup yang tenang.

Kemampuan finansial menunjukkan kedewasaan dalam mengambil keputusan dan pengelolaan keuangan. Tujuannya tidak lain adalah hidup tenang itu sendiri. 

Kita perlu memiliki aturan atau manajemen keuangan yang jelas agar tercapai hidup yang tenang. Apa saja pengeluaran tiap bulan, berapa uang yang disiapkan untuk dana darurat, berapa uang untuk rekreasi, dan berapa yang akan dikeluarkan untuk investasi. Hal ini mampu menjaga dan menghindari kita dari sikap mubazir. Dengan uang yang sudah dialokasikan, kita bisa membuat daftar kebutuhan yang memang benar-benar kita butuhkan. Bukan hanya sekedar lapar mata. Belum lagi harus utang sana-sini. 

Aturan keuangan di bawah ini kurang lebih dapat mengajakmu lebih tenang dalam menjalani hidup. 

Melunasi Utang

Jika lalai dalam melunasi utang, yakinlah dengan seyakin-yakinnya, hidup tidak akan tenang. Teror utang akan terus menghantui. Belum lagi melunasi utang, keperluan pokok lainnya juga menekan pikiran kita. Penghasilan yang kita peroleh, sebagian bisa disisihkan untuk membayar utang. Mencicil sedikit demi sedikit akan lebih baik ketimbang memaksakan seluruh penghasilan. Nanti yang ada malah gali lubang setelah tutup lubang. 

Melunasi utang bisa sambil disejalankan dengan skala prioritas lainnya. Skala ini tergantung tiap individu mana yang menurutnya harus didahulukan. Bisa saja membayar cicilan rumah, dana pendidikan anak, atau yang lainnya. Dengan lebih dewasa mengelola uang, akan lebih tenang menjalani kehidupan. 

Metode alokasi anggaran bola salju dapat digunakan sebagai langkah step by step melunasi utang. Dilansir dbs.id, anggaran yang tersedia dapat dibagi menjadi anggaran kebutuhan dan anggaran pelunasan utang. Setelah membuat daftar utang dari nominal terkecil ke terbesar, kita bisa mulai melunasi dari yang terkecil. Hal tersebut agar timbul rasa kepuasan karena berhasil membayar utang. Terus menerus dilakukan sampai semua utang lunas. 

Alokasi Uang

Hal yang penting untuk diterapkan adalah alokasi gaji. Jika sebelumnya kamu belum pernah mengalokasikan uang, tidak ada salahnya untuk mencoba. Mungkin ini akan menambah daftar aktivitasmu yang bikin mumet. Tetapi dengan cara ini kita terlempar dari perangkap kesusahan. Jelas kemana uang kita akan diarahkan. Ketidakteraturan dalam mengelola uang dapat menyebabkan pikiran jadi pusing, cita-cita hidup tenang sulit digapai. 

Metode paling umum dalam mengatur keuangan diperkenalkan oleh Elizabeth Warren dalam bukunya yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Keuangan dapat diatur dengan membagi penghasilan ke dalam 50, 30, dan 20. Setengah persen dari penghasilan digunakan untuk kebutuhan, 20 persen untuk tabungan, dan 30 persen untuk keinginan. Seperti aturan pada umumnya, ketentuan ini harus kita patuhi. Kalau tidak, akan percuma saja. Jangan sampai terbalik, 50 persen untuk keinginan, 30 persen untuk kebutuhan, dan 20 persen untuk tabungan. 

Jim Rohn seorang pengusaha asal Amerika Serikat membagi penghasilannya ke dalam beberapa ceruk yang dikenal dengan metode 70/10/10/10. Kebutuhan pokok dialokasikan sebesar 70 persen. Sisanya, 10 persen dialokasikan untuk tabungan, 10 persen untuk investasi, dan 10 persen untuk amal. 

Jika Anda tidak sesuai dengan persentase di atas, metode Kakeibo dari Jepang lebih tepat. Tidak ada ketentuan berapa persen untuk kebutuhan dan alokasi lainnya. Seorang jurnalis Jepang, Hani Motoko pada tahun 1904 yang memulai memperkenalkan metode ini. Empat pertanyaan dasar yang harus kita jawab jika menggunakan metode ini, yaitu berapa penghasilan yang kita dapat, berapa nominal yang ingin disimpan, berapa banyak yang dibelanjakan, bagaimana meningkatkan jumlah uang atau dengan kata lain evaluasi. 

Menggunakan Konsep Frugal Living

Sistem pengelolaan keuangan yang kacau juga karena gaya hidup yang berantakan. Tidak ada istilah alokasi dalam pengelolaan uang, hanya ada pembelian ini itu tanpa batasan. Akhirnya pada penghujung bulan, uang sudah tidak bersisa malah minus utang lagi.  

Menerapkan frugal living jadi pilihan. Singkatnya, frugal living menekankan fokus pada apa yang jadi prioritas dan mengelola pengeluaran dengan baik. Tindakan ini menghindari kita dari hobi memboros-boroskan uang, seperti mengurangi makan di luar, belanja pakaian yang hanya mengikuti tren, dan gaya hidup konsumtif lainnya.

Dilansir dari cnnindonesia.com, manfaat yang diperoleh dari hidup frugal living adalah alokasi uang untuk ditabung lebih banyak, meraih kemandirian finansial, lebih sedikit tekanan finansial. Manfaat terakhir ini perlu digaris bawahi. Dengan tekanan finansial yang sedikit, hidup setidaknya lebih tenang dan nyaman. 

Mengalokasikan uang dengan tepat, pada kebutuhan yang tepat, akan membuat kita lebih tenang dalam hidup. Sistem pengelolaan uang yang buruk akan menambah beban pikiran seseorang. Ketenangan hidup sulit didapatkan. Dari metode yang ada, kita tinggal menentukan cara mana yang ingin kita ikuti. Dengan begitu, rencana masa depan dapat dipikirkan dengan lebih baik.